Kita
tahu zaman sekarang ini adalah zaman globalisasi dan masuk dalam yang kata
orang adalah zaman modern, namun di balik kehidupan yang serba mewah dan glamor
di zaman ini masih mempunyai penyakit yang sangat tinggi, yaitu tidak ada atau
lupa akan bersedekah dan berinfaq, sehingga masyarakat atas masih sangat kurang
mengetahui keadaan masyarakat yang berada di perekonomian bawah, sehingga
banyak orang yang kelaparan dan tingginya tingkat kemiskinan.Untuk itu
sebaiknya masyarakat kita atau masing-masing orang mengetahui kehidupan orang
lain atau ikut merasakan bagaimana rasanya jika menjadi oran yang kelaparan dan
kemiskinan.
Dalam
perjalanannya kehidupan, masing-masing pribadi masih sangat berfikiran untuk
membuat dan memikirkan dirinya sendiri dan tidak mau untuk melihat kesusahan
orang lain.Sebenarnya jikasetiap orang tidak mempunyai keegoisan dan
kematrealistis terhadap hal-hal yang berbau materil mungkin di dunia ini tidak
ada yang miskin dan kelaparan lagi,namun mungkin akibat zaman yang telah
berubah dan kelupaan manusia itu sendiri untuk bersedekah dan berinfaq,
sehingga membuat mereka atau individual lebih memikirkan diri masing-masing
ketimbang membantu sesama dalam perekonomian.
Dalam
hakekatnya manusia itu diwajibkan untuk membantu satu sama lain, dalam istilah
manapun membantu orang sangat penting,contohnya dalam ilmu social, diistilahkan
manusia adalah makhluk social, sehingga seharusnya manusia membantu satu sama
lain dalam hal apapun namun hanya yang mendapatkan kebaikan yang halal dan
ridho ALLAH SWT.Dan dalam ilmu agama sangat dianjurkan dan diwajibkan setiap
rang untuk membantu orang lain dalam hal kebaikan dan sesuai jalan ajaran
tuhan.
Kehidupan
yang tak menentu yang terjadi sekarang ini adalah salah satu factor yang
membuat orang lebih memikirkan dirinya masing-masing ketimbang membantu
sesama,padahal jika seandainya saja masing-masing orang mengesampingkan
kegeoisannya masing-masing dan mengingat tentang perintah ALLAH SWT dan anjuran
baginda NABI besar Muhammad SAW untuk bersedekah dan berinfaq, maka tidaklah
mungkin jikasedikit demi sedikit atau sampai habis sekalipun orang-orang di
dunia ini yang mengalami kemiskinan dan kelaparan.Dalam AL_qur’an sendiri ada
bebarapa ayat yang mengatakan tentang pentingnya berinfaq dan bersedekah.
Kehidupan
sekarang ini mungkin membuat masyarakat kita takut dan tidak mau untuk
memikirkan kondisi dan rasa keprihatinan terhadap orang lain yang membutuhkan,
padahal sudah jelas bagi kita yang mampu untuk bersedekah dan berinfaq menolong
orang lain, dalam keyakinan kita dalam rukun- rukun islam zakat dan bersedekah
atau yang termasuk dalam membantu orang lain telah diyakini, namun kenapa tidak
ada perbuatan yang nyata untuk meyakini hal yang kita yakini tersebut?inilah
kehidupan banyak misteri di dalamnya, tapi menurut saya untuk yang satu ini
tidaka ada kata tidak untuk mengatasinya.
Kita
tahu orang di dunia ini sangatlah tidak sedikit, lalu kenapa hal itu tidak di
jadikan jawabannya, maksudnya adalah jika seandainya setiap orang memiliki
perasaan keberatan jika hanya seorang diri yang yang melakukan kewajiban ini
sangatlah berat, tapi jika dilakukan dengan orang-orang yang ada di dunia ini
sangatlah menguntungkan dan terasa mudah.
Uang
adalah kendala dalam kehidupan ini, untuk itu dengan uang ini kita dapat
merubah orang-orang yang kelaparan dapat tidak lagi kelaparan, dan kemiskinan
dapat di berantas.Kita ambil contoh saja di Indonesia ini, seandainya
penduduknya sekitar 200juta penduduk, amatlah mungkin kemiskinan dapat
diberantas dengan cara bersedekah dan berinfaq, namun kegiatan ini harus tetap
istiqomah dan terus dijalankan.
Jika
orang ditawarkan untuk menabung, kenapa tidak dipakai saja dengan
bersedekah.dengan pendapat saya tadi juga saya berpendapat jika satu orang saja
dikatagorikan bersedekah 1000 rupiah setiap hari, dan diikuti oleh orang-orang
lainnya, apakah tidak mungkin kemiskinan dapat diberantas?hal ini sangatlah
nyata manfaatnya untuk kehidupan di dunia.
Al-qur’an
dan hadist-hadist banyak yang mengatakan untuk bersedakah, jika seandainya kita
dapat memahami faedah dan manfaat dari Al-qur’an dan hadist-hadist tersebut
tentu masyarakat kia bahkan di dunia tidak akan merasa kemiskinan dan
kelaparan, Untuk itu kegiatan ini seharusnya di informasikan lagi lebih
mendetail kepada masyarakat untuk mengerti manfaat dari bersedekah dan
berinfaq, namun individunya sendiri seharusnya lebih mengerti akan manfaat ini
agar dapat lebih mudah dan ikhlas dalam perbuatannya.
Seharusnya
pemerintah kita mengadakan kewajiban untuk bersedekah itu sendiri, jadi agar
dapat terlaksana kegiatan itu, namun dalam pelaksaannya itu sendiri yang harus
diperbaiki, sebab jika dilihat dalam pelaksanaanya hasil dari infaq dan
sedekahnya kurang optimal, mungkin kegiatan ini harusnya dibagikan langsung
kepada yang membutuhkan dan tidak ada pemotongan.
Pemerintah
bukan pelaku utama yang melaksanakan kegiatan ini, namun kita semua yang hidup
dan ingin mewujudkan agar terlaksananya kegiatan ini ikut serta dalam
kegiatannya dan berperan aktif dalam penyalurannya.
Dilihat
dari orang yang menerima sedekah dan infaqnya sendiri sangat banyak, untuk itu
kegiatannya seharusnya dilakukan secara bertahap dalam kurun waktu 7hari di
tempat yang berbeda dalam satu kecamatan.Tetapi orang yang menerima bantuan
tersebut juga diwajibkan untuk membayar sedekah itu demi tetap terlaksananya
program kegiatan itu.Apalah arti uang seribu demi untuk membantu sesama dan
tidak mungkin juga memberatkan terhadap orang yang mendapatkan sedekahnya itu
sendiri.
Manfaat
dari berinfaq dan bersedekah ini sangat besar, jadi sangat pentng untuk
melakukan program ini,tapi dalam praktiknya banyak yang mengatas namakan
orang-orang dan lembaga bantuan yang menerima sedekah, sehingga membuat program
ini tidak berjalan baik jika dipikir.Untuk itu seharusnya dalam bersedekah dan
berinfaq atau untuk menampung bantuan baik yang bersifat uang ataupun
obat-obatan seharusnya dilakukan terhadap satu lembaga saja yang berhak
menerima dan menyalurkan sehingga tidak ada penyaluran yang melenceng dalam
tujuan utama, yaitu memberantas kemiskinan.
Sifat
untuk berfoya-foya atau keegoisan individu dalam kehidupan seharusnya sedikit
demi sedikit dihilangkan demi untuk melaksanakan program tersebut.dan jika hal
bersedekah dan berinfaq ada dalam setiap benak manusia dan dilaksanakan tidak
hanya di Indonesia maka tidak ada yang miskin dan kelaparan lagi.Untuk itu
kegiatan kebajikan ini hendaknya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan tidak
adanya tindak korupsi di dalamnya sehingga dapat mewujudkan program ini.
Dalam
kesulitan dan kendala menghadapinya mungkin telah saya jelaskan dan juga
memberikan pendapat dalam penanganannya, untuk itu dlam manfaatnya juga sangat
banyak, yaitu dari segi kehidupan kemiskinan dapat hilang dan dari individunya
sendiri mungkin sifat-sifat buruk hilang satu demi satu dan memiliki sifat pemberi dan saling membantu.
Dalam islam sendiri telah di informasikan bahwa 5% dari
harta kita adalah hak dari orang yang tidak mampu, untuk itu jika pikiran itu
ada dalam benak masing-masing individu maka walaupun mereka sendiri tidak
memiliki uang atau hanya mempunyai uang 5000 rupiah dan tetap melakukan sedekah
5% dari uangnya tersebut orang itu tidak hanya mendapatkan ganti rugi dari
pemerintah dari hasil terkumpulnya sedekah-sedekah dan infaq itu sendiri, namun
juga akan diberikan ganjaran dari ALLAH SWT untuk pahala dari perbuatannya.
Kegiatan
bersedekah dan berinfaq adalah kegiatan kecil, namun jika hal kecil dilakukan
terus menerus dan banyak orang yang ikut dalam perbuatan itu maka kegiatan itu
akan terasa mudah dan tidak terasa, seperti dalam peribahasa juga yang
mengartikan bahwa hal kecil jika dilakukan secara terus menerus akan menjadi
suatu yang besar, untuk itu kegiatan sedekah sebenarnya bukan suatu kegiatan
besar dan tidak pula perlu mengeluarkan biaya besar, jika dalam agama saja
diibaratkan hanya 5% dari harta kita jadi untuk apa kita membingungkannya dan
takut untuk melakukan hal tersebut, hasilnya sendiri juga dapat kita rasakan bersama.
Pajak mungkin sesuatu yang hamper mirip dengan bersedekah
dan berinfaq, namun jika saya tadi mengetakan bahwa harus diwajibkan bersedekah
dan berinfaq bukan berarti sama halnya dengan pajak, jika pajak itu sifatnya
lebih wajib dan jumlah uangnya sendiri besar dan penggunaanya untuk
infrastruktur, beda dengan bersedekah dan berinfaq yang jika saya berpendapat
untuk mewajibkan, tapi jumlahnya tidak sama besar dengan pajak, dan
penggunannya itu sendiri lebih diutamakan dengan langsung kepada orang yang membutuhkan
dan tidak dengan lewat infrastruktur.
Jadi, pendapat saya adalah dari materi bersedekah dan
berinfaq, seharusnya kita memberlakukan system berinfaq dan bersedekah untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama, jika dilihat dari kenyataannya manfaat dari
bersedekah sangat bermanfaat dan kita juga mendapat pahala karena telah
menjalankan kewajiban kita dan mendapatkan pula pahala oleh ALLAH SWT.Amien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar